Tanaman obat yang satu ini memang kurang populer dibanding dengan jenis tanaman obat yang sejenis seperti jahe, kencur, temulawak dan lain-lainnya. Padahal tumbuhan yang sekilas mirip jahe ini sejak dulu dikenal sebagai obat penurun panas, peluruh kentut, peluruh dahak, obat pencahar dan obat cacing.
Biasanya tanaman obat yang satu ini disajikan dalam bentuk minuman, seperti halnya jahe. Selain menghangatkan badan juga dimanfaatkan untuk membersihkan dan mengeringkan luka.Meski lebih sering dipakai untuk obat luar, tanaman ini juga digunakan sebagai obat minum dalam bentuk ramuan yang diseduh, biasanya dicampur dengan tanaman obat lainnya seperti kunyit, lempuyang, temulawak atau jahe. Selain baunya yang kha, raanya agak pahit dan pedas, tanaman ini juga mengandung beberapa enzim dan zat-zat lain yang sangat bermanfaat bagi penyembuhan ataupun menjaga kebugaran tubuh kita
Enzim-enzim yang terkandung didalam tanaman obat yang satu ini diantaranya :
Tanin
Meski dalam jumlah terbatas, kandungan tanin dalam extrak tanaman ini merupakan bagian untuk menjaga kesehatan pencernaan. Semakin halus serbuk extrak tanaman ini semakin tinggi juga kandungan taninnya. Tanin juga menjadi penyerap racun dan menggumpalkan protein.
Enzim lipase
Sebuah riset yang dilakukan para peneliti dari Departemen Kimia Fkultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Insitutu Pertanian Bogor menemukan bahwa tanaman obat ini dapat dijadikan bahan ramuan pelangsing bagi wanita setelah melahirkan. Kandungan Enzim lipase yang cukup tinggi inilah dimanfaatkan sebagai ramuan peluruh lemak.
Flavonoid
Secara alami, flavonoid pada tumbuhan berfungsi membantu proses fotosintesis, antimiroba dan antivirus. Sedangkan bagi manusia flavonoid bermanfaat sebagai antibiotik dan menghambat pendarahan.
Minyak Astiri
Kandungan minyak astiri dalam tanaman ini ternyata cukup dominan. Beberapa penelitian mengungkapkan, minyak astiri yang terkandung dalam tanaman ini bersifat antipertik atau memiliki kemampuan menurunkan panas. Minyak astiri juga bersifat antiseptik dan antibakteri, sehingga cocok dijadikan ramuan untuk masalah pencernaan atau sebagai obat cacing.
Begitu banyak manfaat yang diberikan tanaman ini, disamping itu dalam pemakainya jelas menyehatkan dan tanpa efek samping, namun ,mayoritas masyarakat kita belum mengetahuinya karena kita cenderung mengunakan yang serba instan serba praktis sehingga apabila kita merasakan keluhan tertentu kita lebih sering menggunakan obat-obatan kimia tanpa memperdulikan efek samping jangka panjang dari pemakain obat tersebut. Dari sekian banyak uraian yang kami berikan yang dimaksud tanaman obat ini adalah BANGLE.
( Lalang ,07 )
0 comments
Post a Comment